1. Tahap pencarian calon tenaga kerja.
Pada tahap ini diusahakan agar jumlah calon tenaga kerja terkumpul cukup
banyak sehingga dapat dilakukan seleksi yang baik. Makin banyak calon tenaga
kerja, makin banyak kemungkinan mendapatkan tenaga kerja yang memenuhi
persyaratan perusahaan. Pencarian calon tenaga kerja dilakukan melalui :
a. Iklan
b. Pendekatan langsung ke sekolah-sekolah
atau lembaga pendidikan.
c. Para tenaga kerjanya sendiri yang mengajukan kenalan atau anggota
keluarganya yang dapat mereka jamin ‘kebaikan’ pekerjaan mereka.
d.
Pencari kerja melamar sendiri ke
perusahaan-perusahaan.
2. Tahap seleksi calon tenaga kerja
Proses seleksi calon tenaga kerja diperusahaan
di Indonesia bervariasi. Namun secara garis besar seleksi berlangsung
sesuai dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
a.
Seleksi surat-surat lamaran
b.
Wawancara awal.
c. Ujian, psikotes, wawancara. Tahap ini dapat dibagi dalam 3 subtahap
yaitu
(a) Ujian : calon
mendapat ujian tertulis tentang pengetahuan dan keterampilannya dengan
pekerjaan yang dilamar.
(b) Psikotes : calon
dievaluasi secara psikologi, yang meliputi pemberian tes psikologi secara
kelompok atau klasikal dan secara perorangan dan wawancara.
(c) Wawancara : calon diwawancarai oleh pemimpin unit kerja yang memerlukan tenaganya.
Disini calon diwawancarai oleh atasan dari jabatan yang akan ia duduki jika
diterima. Atasan dapat melihat sejauh mana pengetahuan dan keterampilan yang
telah dimiliki calon tentang pekerjaan yang ia lamar. Dalam tahap tiga ini
dapat terjadi bahwa para calon mengikuti semua subtahap atau hanya mengikuti
subtahap berikutnya kalau dinilai memuaskan pada subtahap sebelumnya.
(d) Penilaian akhir.
Pada tahap ini hasil-hasil
dari tahap sebelumnya dinilai secara keseluruhan untuk sampai diambil keputusan
akhir calon mana yang akan diterima atau ditolak. Para calon yang
diterima kemudian diminta untuk dites kesehatan umumnya. Hasil tes kesehatan
ini dan hasil-hasil dari tahapan sebelumnya kemudian digunakan sebagai dasar
penerimaan atau penolakan calon.
(e) Pemberitahuan
dan wawancara akhir.
Hasil penilaian pada tahap 4
diberitahukan kepada para calon. Wawancara akhir dilakukan pada calon yang
diterima, kemudian diterangkan tentang berbagai kebijakan, terutama yang
menyangkut kebijakan dalam bidang SDM, seperti gaji dan imbalan lainnya. Jika
calon tenaga kerja menyetujuinya, ia dapat diterima pada perusahaan.
(f) Penerimaan. Dalam tahap ini para calon tenaga kerja mendapat
surat keputusan diterima kerja pada perusahaan dengan berbagai persyaratan
kerja. Ada kalanya tenaga kerja diminta untuk menandatangani sebuah
kontrak kerja.
Perencanaan Organisasinal
Perencanaan organisasional
adalah proses menentukan bagaimanan organisasi bisa mencapai tujuannya.
Perencanaan adalah proses menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan
organisasi untuk mencapai tujuannya. Dalam istilah resmi perencanaan
didefinisikan sebagai perkembangan sistematis dari pogram tindakan yang
ditunjukan pada pencapaian tujuan bisnis yang telah disepakati dengan proses
analisa, evaluasi, seleksi diantara peluang-peluang yang diprediksi terlebih
dahulu.
Tujuan
Perencanaan adalah membentuk usaha yang terkoordinasi dalam organisasi.
Perencanaan Organisasional mempunyai dua tujuan :
a) Tujuan Perlindungan (Protective) : meminimisasikan resiko dengan mengurangi ketidakpastian di sekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajerial yang berhubungan
a) Tujuan Perlindungan (Protective) : meminimisasikan resiko dengan mengurangi ketidakpastian di sekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajerial yang berhubungan
b) Tujuan
Kesepakatan (Affirmative) : meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional
16 garis
pedoman umum yang dikemukakan Hendry Fayol
1. Menyiapkan
dan melaksanakan rencana operasional secara bijaksana
2. Mengorganisasi
faset kemanusiaan dauun tn bahan sehingga konsisten
dengan tujuan sumber daya-sumber daya,
dan kebutuhan dari persoalan
tersebut.
3. Menetapkan
wewenang tunggal , kompeten, energik, dan menuntun
4. Mengkoordinasi
semua aktivitas-aktivitas dan usaha-usaha.
5. Merumuskan
keputusan yang jelas, berbeda, dan tepat
6. Menyusun bagi seleksi yang efisien sehingga
setiap departemen dipimpi
seorang yang kompeten, energik dan
tiap-tiap karyawan ditempatkan di
tempat dimana dia bisa menyumbang
tenaganya secara maksimal
7. Mendefinisikan
tugas-tugas
8. Mendorong
inisiatif dan tanggung jawab
9. Memberikan
balas jasa yang adil dan sesuai bagi jasa yang diberikan
10. Memfungsikan
saksi terhadap kesalahan dan kekeliruan
11. Mempertahankan
disiplin
12. Menjamin
bahwa kepentingan individu konsisten dan kepentingan umum
organisasi
13. Mengakui
adanya 1 komando
14. Mempromosikan
koordinasi bahan dan kemanusiaan
15. Melembagakkan
dan memberlakukan pengawasan
16. Menghindari
adanya pengaturan birokrasi (red tape) dan kertas kerja.
Keuntungan
dan kerugian dalam pembagian tenaga kerja
Konsep pembagian tenaga kerja
diberikan pada berbagai bagian tugas tertentu diantara sejumlah anggota
organisasi sehingga produksi dibagi menjadi sejumlah
langkah-langkah/tugas-tugas dengan tanggung jawab penyelesaian yang diberikan
pada individu tertentu. Terdapat juga keuntungan dan kerugian Pembagian Tenaga
Kerja. Berikut ini adalah keuntungan pembagian tenaga kerja.
1. Pekerja berspesialisasi
dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu meningkat,
2. Tenaga
kerja tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain,
3. Pekerja memusatkan
diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih
mudah dan efisien, dan
4. Pekerja hanya perlu
mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan
bukan proses keseluruhan
produk.
Selain keutungan pembagian tenaga kerja terdapat juga
kerugian pembagian tenaga kerja. Berikut ini adalah kerugian pembagian tenaga
kerja.
1. Pembagian kerja hanya
dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang
mengabaikan variabel
manusia
2. Kerja yang terspesialisasi
cenderung menjadi sangat membosankan yang akan berakibat tingkat produksi
menurun.
Menurut Chester Barnard akan makin
banyak perintah manajer yang diterima dalam
jangka panjang apabila terdapat
hal-hal mengenai jika :
1. Saluran formal dari
komunikasi digunakan oleh manajer dan dikenal semua anggota
organisasi,
2. Tiap anggota
organisasi telah menerima saluran komunikasi formal
melalui mana
dia menerima perintah,
3. Lini
komunikasi antara manajer bawahan bersifat langsung,
4. Rantai
komando yang lengkap,
5. Manajer
memiliki keterampilan komunikasi yang memadai,
6. Manajer menggunakan
lini komunikasi formal hanya untuk urusan organisasional
7. Suatu
perintah secara otentik memang berasal dari manajer.
Sumber :
- id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan
- http://edukasi.kompasiana.com/2012/03/06/pengertian-tujuan-dan-teori-
- http://edukasi.kompasiana.com/2012/03/06/pengertian-tujuan-dan-teori-
kewirausahaan-materi-
kuliah-444369.html
- Buku Kewirausahaan (Erlangga)
- Buku Kewirausahaan (Erlangga)
-
Buku perencanaan organisasional
0 comments:
Post a Comment